Sejak dulu saya suka nonton TV. Bahkan tergolong keranjingan. Bisa begadang sampai sangat larut malam. Tapi sejak 14 tahun terakhir, terutama sejak anak saya Azkia dan Luqman hadir di rumah kami, secara sengaja kami memutuskan untuk tidak lagi punya TV. Dan itu berlangsung sampai hari ini.
Alhamdulillah rasanya nyaman sekali. Ada banyak manfaat yang kami rasakan sejak kami tidak lagi memiliki televisi.
Hal pertama dan utama yang kami rasakan manfaatnya adalah anak-anak kami sedikit terlindungi dari INPUT-INPUT NEGATIF yang masuk ke “bawah sadar” mereka.
Sebagaimana kita ketahui, JATI DIRI MANUSIA atau JIWA MANUSIA dibentuk salah satunya oleh INPUT-INPUT yang masuk ke dalam dirinya. Khususnya yang perlu diwaspadai adalah INPUT yang masuk ke otak
bawah sadarnya.
Apapun input yang masuk ke bawah sadar seseorang, akan 100% masuk tanpa saringan (ingat salah satu karakter utama bawah sadar adalah tidak kritis). Apalagi jika input itu masuk SECARA BERULANG dan TANPA SARINGAN PIKIRAN. Cocok sekali dengan keadaan yang tersedia lewat media TV.
Apapun yang dilihat dan didengar anak lewat televisi, maka 100% akan masuk ke otak bawah sadarnya. Tanpa saringan dari otak sadar sama sekali. Lihatlah mata anak anda ketika mereka nonton TV. Kedipan matanya lebih lama dan fokus melakukan SCANNING atas apapun yang sedang ia lihat/dengar. Ditambah lagi dengan bantuan musik/audio yang menggugah gelombang otak untuk terus merekam nya.
Jika acara televisi tsb bagus, tentu akan luar biasa dampaknya bagi pertumbuhan jiwa anak-anak kita. Namun sayangnya, CONTENT dan AKHLAK yang ditampilkan di TV saat ini cenderung negatif, terutama sebagian MUSIK dan FILM nya.
Kita perlu berhati-hati, bahkan termasuk kategori film anak-anak. Sekalipun tontonan itu ditujukan khusus untuk pemirsa kanak-kanak, jika kita bersikap kritis, nyata sekali sesungguhnya KATA-KATA NEGATIF dan UNGKAPAN-UNGKAPAN NEGATIF banyak sekali. Dan pada akhirnya, kata-kata itulah yang MEREKA TIRU.
Belum lagi dari segi CONTENT nya atau ISI nya. Sungguh sangat mengkhawatirkan!
Saya percaya, file-file atau data-data negatif yang masuk ke “server database” otak bawah sadar mereka, adalah BAHAN BAKU JATI DIRI MEREKA, yang akan MEMBENTUK SIKAP, KEBIASAAN dan PERILAKU MEREKA.
Tentu kita perlu melindungi JIWA dan OTAK anak-anak kita bukan?
Okey…
Hal lain yang juga saya rasakan sekali manfaatnya terutama bagi diri saya pribadi adalah OTAK TERASA LEBIH SEHAT. Saya bisa merasakan bedanya dibandingkan ketika dulu saya aktif di depan TV.
Saya percaya INPUT-INPUT yang masuk ke OTAK ibarat MAKANAN. Jika yang saya masukkan (walaupun tanpa sengaja) adalah input-input negatif, maka ia akan TERINSTALL ke dalam OTAK lalu berfungsi secara negatif. Hasilnya kita cenderung bereaksi menghadapi banyak hal secara negatif. Kita jadi mudah berpikir negatif, mudah putus asa, mudah stress, dan berbagai reaksi negatif lainnya.
Oleh sebab itu, alangkah lebih bijaksana jika kita MELINDUNGI OTAK KITA dari hal-hal negatif dan atau dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Ya. MAKANAN yang paling baik bagi OTAK kita adalah MAKANAN positif yang sesuai dengan fitrah nya. Isilah OTAK kita dan otak anak kita dengan PENGETAHUAN, misalnya dengan buku-buku yang lebih membangun JIWA kita. Jika pun akan kita akan isi dengan hiburan, toh sebenarnya saat ini ‘kan sudah banyak sekali film-film hiburan yang lebih sehat
dan lebih mendidik ruhani kita.
Gimana menurut Anda?