Peluang itu memang sering mengetuk pintu kita terlalu perlahan, hampir-hampir tak terdengar. Ketika pintu dibuka yang tampak adalah seorang wanita tua gembel sambil menyerahkan sebuah bungkusan hitam yang kotor bekas lumpur…
Lalu kita menolaknya, memakinya, menutup pintu dan kembali meneruskan tidur dengan mimpi-mimpi yang menyeramkan. Padahal di dalam bungkusan hitam kotor itu, wanita tua itu mau menyerahkan emas intan berlian yang sangat mahal harganya. Tapi sayangnya kita tak tahu dan tak pernah tahu …. sampai kapanpun, sebab kita telah mengusirnya…! Anda tentu tahu betapa hebatnya Ray Kroc, pramuniaga mesin milkshake yang melihat kios hamburger McDonald bersaudara dan kemudian mengubahnya menjadi bisnis paling hebat di dunia.
Kalau sejenak kita melihat apa yang ia bisniskan, sebenarnya sederhana saja, yaitu bisnis makanan ayam goreng. Saya yakin, banyak juga ibu-ibu di kampung yang bisa. Dan sepanjang hari kita sudah melihat bahkan ikut makan di warung-warung yang jualan makanan ayam goreng juga.
Jadi kalau seandainya Ray Kroc itu dulunya datang pada anda dan kemudian mengajak anda bisnis makanan ayam goreng, tidak akan heran saya, jika anda dengan sangat cepat akan bilang, “Oh itu saya sudah tahu.” Lalu serta merta anda menolaknya.
Padahal, sadarkah anda apa yang sedang anda tolak? Itu jugalah yang terjadi pada orang-orang yang dulunya awal-awal sekali ditawarin Ray Kroc untuk ikut bersama-samanya bergabung. Itu pulalah yang terjadi pada penerbit-penerbit yang menolak menerbitkan buku Robert T. Kiyosaki, yang ternyata setelah terbit membuat Robert jadi sangat kaya raya, dan penerbit-penerbit yang ia tawari pada nyesel.
Jadi hati-hati dengan “menolak terlalu dini”. Itu yang saya maksud. Pelajari setiap peluang dengan teliti, lalu coba tangkap “ruh”-nya. Jika anda dapat melihatnya dengan jeli, maka anda mungkin bisa jadi akan melihat sebuah peluang yang patut dicoba.
*** Penulis: Nilna Iqbal