Orang itu sangat popular di kalangan orang-orang awam. Dia dikenal seorang yang saleh, penuh takwa dan sangat religius. Disetiap tempat, orang-orang awam menyanjung kebesaran dan keagungannya, dan kerap kali mereka memperbincangkannya di majlis Imam Ja’far Ash-Shadiq.
Imam jadi tertarik untuk melihat “orang besar” yang disanjung–sanjung ini dari dekat, tanpa sepengetahuan orang-orang lain. Lalu dengan sembunyi-sembunyi beliau pergi ke tempat orang tersebut. Diperhatikannya para pengagumnya, yang terdiri dari lapisan masyarakat awam, mengelu-elukannya di sekitarnya. Sesuatu yang amat menarik dari orang ini adalah sikap dan tingkah lakunya dalam memperdayakan orang-orang awam.
Ketika dia berpisah dan berjalan seorang diri, secara perlahan Imam membuntutinya dari belakang. Beliau ingin melihat kemana orang ini pergi, apa yang dilakukannya, dan amal apa yang dibuatnya sehingga menarik perhatian orang-orang awam. Tak lama kemudian, terlihat orang ini berdiri di depan sebuah toko roti. Dia melihat orang tersebut mengambil dua keping roti, lalu disembunyikannya dibalik jubahnya dan pergi.
Baca selengkapnya, klik disini >>